Disepinya malam dalam kesendirian pada bulan Oktober
Kerinduanku akan irama musikmu bernada
Gesekan dawai dedaunan menimbulkan melodi yang mendayu
Tiupan angin yang dingin mengalunkan suara seruling gembala
Gemercik air sungai berirama mengalunkan kehidupan
Lengkingan tujuh oktaf owa jawa menembus kalbu
Sahut-bersa Awalhut suara satu, dua dan tiga burung- burung berlagu
Gagak kecil hitam berganti-ganti terbang dan berjalan
Tarian bajing-bajing kecil bak penari balet di catwalk pepohonan
Tetesan embun membasahi dedaunan pancarkan kilaunya mutiara di sinar mentari
Semerbak aroma tanah nan subur penuh kaya
Hamparan hijaunya lumut membentang terbagi
Dalam sorotan Sinar-sinar mentari yang menembus sela-sela rimbunya belantara
Semuanya berselimutkan balutan tipis dinginnya halimun
Menyambut datangnya pagi dlaam nyanyian alam
Lagu-mu dan nyanyian-mu akan selalu ada dalam rinduku
Berharap nyanyian-mu akan selalu dan tetap abadi mengiringi kehidupan dunia
Harley B. Sastha
Bogor, awal Oktober, tengah malam, 2006
Sastha, Harley Bayu. 2007. Mountain Climbing For Everybody. Bogor. Hikmah
0 Response to "Rindu Nyanyian Alam"
Post a Comment